Beuhh, bangganya...
Dra. Sulasmi namanya, lulusan sastra bahasa Indonesia Universitas Diponegoro tahunnya saya lupa sekitar 80an, keren banget kan?. Pertama kali tahu bahwa beliau seorang sarjana sastra Indonesia : gak nyangka, karena :
yang ke 1. Beliau gak pernah ceramah/retorika/implementasi tentang ilmu yang beliau peroleh dalam kesehariannya beliau karena : ternyata sekarang beliau menjadi penjahit-jangan ganti "i" menjadi "a" loh- haha. (Salah satu lulusan sarjana yang tidak konsisten dalam bidangnya hiks...). Bahkan orang se desa beliau tidak ada yang tahu bahwa beliau seorang Sarjanawati kecuali 3 anak didik spesialnya
dan yang ke 2. Tak seorangpun dari 3 anak didik spesialnya yang berjiwa sastra Indonesia kecuali 1 petuah beliau yang saya sangat ingat "jangan sms pake singkatan-singkatan gak jelas", tapi beliau berhasil membuat 3 anak didik spesialnya berjiwa "kehidupan".
Beliau berhasil membuat anak didik spesialnya yang tahan bertahun-tahun (tepatnya 9 tahun) tidak tidur di rumah barang semalam dan selama waktu itu si anak didik juga sanggup untuk mencuci dan menyetrika baju sendiri, juga berhasil membuat anak didiknya tidak gelisah ketika mendapat nilai rendah, "nikmati aja, itu penting" begitu ujar beliau (tanpa tau ekspresi muka beliau) dan yang paling cemerlang beliau berhasil membuat anak didiknya untuk memiliki rasa cinta kepada tanah air Indonesia kata beliau "hasil rapat para wakil rakyat ini yang dibukukan kalau disusun bukunya bisa sampe bulan loh" gimana gak hebat coba? suatu saat kita ; Indonesia membuat rekor baru sebagai buku pertama yang nyampe di bulan. Keren.
Beliau berhasil membuat anak didik kedua beliau mempunyai rasa percaya diri tinggi. Berada di sekeliling manusia-manusia beruntung si sebuah sekolah bonafit ternyata tidak membuat anak didik ini minder atau bahkan merasa kekurangan. pernah saya dengar beliau pernah berkata "Reka, jangan sampe kamu gak ngerti komputer, itu penting" walaupun sampe sekarang si anak didik belum punya komputer.
Lain lagi dengan anak didik spesial ketiga yang berhasil beliau buat selalu tersenyum dan bercanda dalam setiap situasi dan keadaan. (cukup)
Puncak kekaguman saya pada beliau adalah pada saat beliau dengan mengabdikan diri menjadi ketua-kalo di Forces direktur-FPC LS tanpa gaji. FPC LS itu bukan klub sepak bola, tapi singkatan dari Forum Penyandang Cacat Lampung Selatan. Forum ini berusaha menjadikan penyandang cacat menjadi produktif semisal menjahit, menyulam, salon, banyak lah, karena menurut (Sulasmi 2010) di Lampung Selatan penyandang cacat mencapai 5,4 % dari total penduduk yang ada dan itu harus diberdayakan.
Dra. Sulasmi aku fans terberatmu...
Septian Suhandono
Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor
Anak Asuh Panti Asuhan Harapan Bangsa
Dra. Sulasmi, Saya FANS Beratmu...
Rabu, 05 Mei 2010
Posted in My Self
Posting Komentar