“walau badan ku terpotong-potong aku akan membawa sasuke kembali dari orochimaru”
(Uzumaki Naruto)
Zaman sekarang, zaman masalah sudah tersangkut paut menjadi tumukan rambut kusut dan bulu yang kabur, mungkin sudah banyak orang yang mengorbankan dirinya demi orang lain, tak usah disebutkan, bahkan disekitar kita masing-masing, namun perlu di-ricek kembali akan-kah pada saat tertentu orang tersebut terhenti, menutup diri, melepas apa yang ia sudah biasa lakukan saat lampau,
Dalam sebuah pembicaraan dengan teman, didapatkan sebauh anggapan bahwa tak baik menjadi seperti lilin yang mengorbankan diri hanya demi orang lain. Ia membakar dirinya-karena terbuat dari parafin, lalu habis, dan tidak bisa memberi cahaya kembali. Menurut beliau, lebih baik menjadi matahari yang terus menerus memberikan cahaya kepada penduduk bumi karena ada reaksi fusi dan fisi yang menyebabkan ia terus berpendar. (walau ada data lain yang menyatakan suatu saat bahan bakar hidrogen akan habis).
Intinya, jika kita berkorban untuk orang lain, kita juga harus memperhatikan diri kita, mempertahankan hidup diri kita, mempertahankan agar kita masih bisa belanja di alfamart.
Maaf, aku punya pandangan lain, menurutku orang seperti itu sudah banyak, tak perlu disebutkan, sudah banyak orang yang berkorban namun ketika parafinnya sudah hampir habis ia berhenti, ia menutup diri, kembali ketakutan akan habisnya dirinya, akan matinya dirinya, akan matinya cahaya dirinya.
Benar, sekarang sulit mencari Uzumaki Naruto dalam kondisi nyata, yang rela tubuhnya terpotong, nyawa lepas dari raganya, berhenti memproduksi adrenalin yang menstimulan kinerja jantung, berhenti menseksresikan getah empedu, menjadi lilin yang habis terbakar, mati…
Demi sebuah tanggung jawab dan janji…
Posting Komentar