"Shinobi yang melanggar aturan memang disebut sampah, tetapi shinobi yang meninggalkan teman seperjuangannya, lebih rendah dari pada sampah..." (Kakashi Hatake)
Entah sudah berapa kalinya tulisan bergenre hiperbolis bertajuk touching your heart memakasa mataku untuk terpana. Berpikir dalam kedangkalan pikiran yang kadang pragmatis, tak cukup hanya sekali berulang kali sampai mengendapkan sebuah prtanyyaan, emang apanya yang touching my heart?, ketinggian bangunannya? Keteraturan lalu lintasnya? Kebersihannya? Atau budaya bacanya? Ternyata bukan, bukan itu..
Lama tak menemukan jawaban, ia tertimbun gelombang tsunami Jepang. Hingga…
Saat, asap harum mengepul bersama soto versi enkulturasi Indonesia-Taiwan-nya meredakan gejolak HCL lambungku, saat air kamar mandi-nya menyegarkan badanku yang udah kagak karuan aromanya, saat empuknya kasur tidur menahan hampir 55kg bobot tubuhku, saat jaringan internet menolong tugas presentasiku, saat manisnya teh-susu-jeruk menopang kebutuhan kaloriku, saat obrolan hangat nan berisi membuka cakrawala perjuanganku, saat berjam-jam waktu dihabiskan untuk ku, saat serak agak menedekati buruk-nya suara dipaksa untuk tetap bersuara menjawab pertanyaanku, klimaksnya saat senyuman ramah nan juga hangat refleksi keikhlasan meredakan segala kekhawatiranku,
Saat itu terjadi, aku mendadak tahu apa yang meng-touch my heart, transformasi keikhlasan!
Untuk Laskar Chiayi, matur nuwun sanget!
Posting Komentar