Semenjak masuk kuliah, aku mulai menyukai lagi dunia transportasi (dulu waktu SD sempet seneng dengan namanya jalan raya, penyebrangan selat dan rel kereta api), menurutku transportasi itu keren. Ia bagai mouse komputer yang menggerakkan pointer di layar kaca (perumpamaan yang aneh).
Orang dapat memindahkan beban masalah, gumpalan keceriaan, massa tubuh dan berbagai macam materi lain dengan transportasi. Di Indonesia? jangan ditanya lagi tentang urgensi transportasi, dengan 17 rb lebih jumlah pulau, dan 220 juta penduduk Indonesia semakin menekankan bahwa kesatuan (secara lahir dan batin) Indonesia membutuhkan topangan transportasi yang solid.
Aku suka moda transportasi massal, Aku suka kereta api karena seperti ular lincah meliuk di tengah gurun padi, aku suka kapal ro-ro yang kalo ngapung kayak kepiting nyemplung di liuk karang, aku suka bis seperti belalang tempur, aku suka, terkait juga tentang kebersamaan penumpannya, ke-ramahanlingkungan-nya sebab emisi yang terhitung rendah jika dihitung perkapita, terkait beban jalan yang ringan, terkait cakupan bisnisnya yang dari menopang kehidupan pedagang dodol di Cikampek sampai mbok-mbok penjual pecel di st. Purwokerto, tentang efisiensi penggunaan bahan bakar perkapita, terkait keteraturan aktivitas massal, tentang pemandangan alam di perjalanannya,
tentang semua, aku suka transportasi massal.
Aku ndak suka orang pake Honda Odyssey, tapi cuma dia sendiri yang ada di dalemnya, ndak suka,
Posting Komentar