Ekspektasi

*Hidup ini akan terus berlanjut, pada generasi-generasi terbaik yang menggelinding seperti rotan di ujung bukit bundar. Generasi itu akan turut mengangkat dan menjadi penerus konsep sustainsibilitas pundak ringkih kami dalam menjunjung amanah 'dakwah' ini. InsyaAllah.

Catatan ini, sebuah catatan yang ayah persiapakan untuk kau nak, sebuah catatan malam, ketika ayah berusaha menyusun rangkaian kabel kehidupan yang paralel dan saling bertaut. Mungkin ayah tak akan eksplisit menyuruhmu membacanya, kelak kau sendiri yang akan menemukannya. Jika ibu tak membuatkan untukmu, mungkin ibu sibuk, sibuk membaca buku untuk 'membentukmu' selaras dengan visi kami tentang bagaimana kau harus menjadi bagian dari sebuah "Islamic Platinum Generation". Amin.

Nak, nanti kau harus ganteng dan cantik, ganteng dan cantik dalam kerangka agamamu, ganteng dan cantik beracu pada akhlak Muhammad dan Aisyah, ganteng dan cantik pondasi imanmu, ganteng dan cantik melihatmu dalam sebuah kesederhanaan, cantik dan ganteng dalam sebuah pakaian low profile, ganteng dan cantik bukan karena tata rias dan aksesorismu melainkan dengan sebuah senyuman mengembang sepanjang hari, yang kau bagikan GRATIS! kepada saudara-saudaramu. Ganteng dan cantik dalam fisik yang sehat, kuat dan ndak gampang ngantuk.

Nak, betapa ingin ayahmu agar kau menjadi orang yang cerdas, cerdas menempatkan fisik dirimu dan emosionalmu dalam yang iklim yang sesuai, aku tak menghendaki kau cerdas karena memiliki nilai akhir 10 nak, namun aku menghendaki nilai 10 yang kau dapat terletak pada nilai usahamu, aku menghendakimu menjadi seorang yang cerdas menghargai pendapat orang, bukan pendebat!. Kau boleh tidak pandai berbahasa Inggris nak, namun kau harus pandai berkomunikasi dengan orang dari belahan dunia manapun.

Nak, hal lain yang harus kau punya adalah peduli. Kau harus menyadari bahwa dirimu tak dapat hidup sendiri, nanti kau akan bertemu banyak orang yang memiliki banyak jasa yang membuat hidupmu banyak rasa. Kau adalah orang paling heboh kalau temanmu ulang tahun, kau adalah orang yang paling ceriwis diantara teman-temanmu, hanya untuk mentraformasikan betapa pedulinya engkau kepada mereka. Kau juga harus duluan tau jika temanmu butuh bantuan, semampu mu berikanlah bantuan, setidaknya kau tidak membuatnya repot dengan keluhan tak pentingmu. Kau juga orang pertama yang tau tentang buku, film, hp dan leptop (atau apapun jenis teknologinya) keluaran baru yang ada di toko buku kota kuliahmu kelak.

Nak, kau harus selalu bersemangat! seperti Nabi Muhammad, Steven Gerarrd, Susi Susanti dan Rujito. Kau adalah peneriak saat teman-temanmu dalam kelesuan, kau adalah sebuah siluet cahaya optimisme yang menjadi promotor rumpun siluet cahaya optimisme bangsa ini. Semangatmu tak akan kendur nak, walaupun tak ada lencana, piagam, sertifikat, tepuk tangan, kilatan kamera dan ucapan terimakasih yang kau peroleh.

Nak, ayah sama sekali tidak menghendaki kau bermanfaat untuk ayah, apalagi ibu tapi bermanfaatlah untuk bangsa ini, umat ini, dakwah ini, dan agama ini.

Nak, beribu harapan lain untuk mu, ingin tahu? pelajarilah 2 hal mahapenting yang Rasul berikan untuk kita: Al Qur'an dan Al Hadist. Nak, kau harus keren seeprti Rasul jangan seperti ayahmu yang sama sekali tidak keren!

Nak yang terpenting, jika kau sudah nyaman memiliki itu semua, merendah yah nak, jangan busungkan dadamu, :)

Selasa, 28 Juni 2011

One response to Ekspektasi

  1. itu kenapa ada Rujito nya?

Posting Komentar

Arsip Blog