Sudah jamak ketika ada perayaan potong kue baik pada peresmian gedung, ulang tahun, pernikahan dan acara-acara yang banyak tawa lain, potongan kue akan dibagi mulai dari orang yang paling dekat dengan si empunya hajat sampai yang dekat (karena yang jauh ndak mungkin kebagian huehehe). Kalo di orang gedean, pembagian kue disertai dengan banyak kilatan cahaya kamera infotainment. Hasil akhir yang didapat, semua orang yang memiliki keterkaitan dengan siempunya hajat akan ‘merasakan’ manisnya gula yang ada pada kue.
Agak sedikit mengherankan, ternyata pembagian jabatan di beberapa (tidak semua, tidak menggeneralisir) instansi juga menganut ketentuan seperti itu. Saat seseorang berhasil (atau dibuat berhasil) menduduki jabatan yang terpandang, maka tangan kanan, kaki kanan, paru-paru kanan-nya merupakan individu yang sehari-harinya baik psikis maupun fisik berada di jarak tidak lebih dari 12,3 meter dari dirinya. Teman makannya, teman kecilnya, rekan bisnisnya, rekan sekamar, saudara ipar, temen rapat, temen organisasi, anak, yah yang ndak jauh-jauh lah.
Ini salah? Ya ndak lah.
Ini benar? Sebenarnya diragukan juga kebenarannya,
Oke, biasanya kue orang hajatan terbagi atas beberapa bagian. Kue yang ada sirupnya, kue yang ada butter-nya, kue yang ada buahnya dan kue yang bahannya hanya adonan utama tanpa penambahan pernak-pernik.
Kalau kata Irul, bukankah lebih baik jika kue yang ada cairan sirup tinggi glukosa tidak diberikan kepada penderita Diabetes Mellitus (DM) karena Indeks Glikemik-nya (GI) tinggi sehingga dengan cepat dapat meningkatkan gula darah dan DM nya tambah parah? Lanjut ke komplikasi, gagal ginjal, potensi besar hemodialisis, mahal, harta habis, ndak enak kan?
Kata Irul, akan lebih bijak jika kue yang ada buah nya diberikan kepada orang yang sering sembelit. Serat yang ada dalam buah-buahan akan membuat transit time dalam saluran pencernaan akan lebih singkat. Selain itu serat pangan yang ada di buah-buahan mempunyai sifat absorsif dengan lemak sehingga sangat baik untuk individu yang memiliki intake lemak dalam jumlah berlebih.
Kata Irul lagi, kita akan menjadi lebih bijak jika kue yang hanya ada adonan utama tanpa penambahan bahan lain tepat untuk individu yang membutuhkan asupan kalori dalam jumlah besar. Aktivis dan pekerja fisik yang mengandalkan otot termasuk ke dalam orang yang tepat menerima potongan kue jenis ini. Kuantitas ATP yang dihasilkan sangat proporsional untuk kebutuhan energi individu tersebut.
Berikan potongan kue (baca: jabatan=amanah) ke individu yang paling tepat, bukan individu yang paling dekat.
Posting Komentar