Tergelitik untuk menulis keduanya, karena di keduanya aku sempat dibesarkan, disebarkan benih-benih patriotisme di dalam dada ini dan sempat pula konsumsi APBD keduanya. Sempat pula (terkadang) rindu kepada keduanya, contohnya saat ini, H-1 menjelang meninggalkan keduanya dan kembali ke biduk perantauan yang panas walau di gunung (gununga apaan?),Bogor. Tempat asal muasal grup musik Bondan & Fade 2 Black. Keduanya memang indah. Keduanya sangat dekat, rekat dan pekat, daging buah dan biji bisa dikatakan demikian. Hanya tinggal melangkah da melongok untuk saling melongok antar jendelakeduanya. Namun mereka berbeda layaknya Jati dan Kunyit. Sangat berbeda sangat, baik dalam kandungan pigmen kulit buah-nya, kemampuan menghasilkan minyak atsiri, sisi fungsionalitas,habitat hidup banyak lah, banyak. Wonosobo ASRI dan Purworejo Berirama. Aman, Sehat, Rapi, Indah milik Wonosobo dan Bersih, Indah, Rapi, Aman dan Makmur untuk Wonosobo. Secara substantif sama saja. Cuma lebih "menggairahkan" milik Purworejo, pertama kali waktu denger kalau Purworejo pake slogan "berirama" aku sempet mikir ini kota orgen tunggal yak?. *ngawur :D Sebagian besar daerah Wonosobo berada pada daerah sejuk, sisanya daerah dingin di seputaran lembah dan puncak gunung Sindoro Sumbing. Sedangkan Purworejo adem ayem pada dataran rendah pinggir Samudra Hindia, kecuali sebagian wilayah utara yang didominasi pegunungan dan sangat sulit untuk mencari bis-bis bagus lewat sini. Wonosobo sebenarnya adalah Wanasaba, jarang sekali orang asli Wonosobo yang mengatakan Wonosobo itu Wonosobo, namun Wanasaba, kecuali orang-orang yang udah kontam sama virus "kota". Huehehe. Sedangkan Purworejo, semua kata-katanya diakhiri dengan "o" dan "ng". Seperti kalo mau ngomong salaman jadi "salamango"-jangan lafalkan kata tersebut menurut logat anda masing-masing, agak susah, tingkat tinggi susahny. Cuma orang Purworejo (aku :D) yang bisa melafalkan dengan benar. Saat-saat terindahyang amat indah adalah saat dimana naik kol (sebutan untuk bis kecil dari Wonosobo-Purworejo dengan tarif 15rb saat lebaran dan 12000 saat hari normal) dengan ada orang dari Wanasaba dan Purworejo. Kalo mereka saling dialog, jadinya saling campur logat, antara ngapak dan dialek "o". Kayak kalimat Sapak Siro? (analisis: huruf k pada "sapak" dibaca seperti pada kata kampak bukan seperti pada kata bapak-inilah yang disebut dengan ngapak :D, dan siro-menggunakan "o" yang khas sekali Purworejo nya) lucu jadinya :D. Bersambung ke Porjo, Saba bagian 2 : *warnet-nya mahal banget T.T
Porjo, Saba
Rabu, 07 September 2011
Posted in My nation
Posting Komentar