Nak, ayah baru selesai mencuci, baru saja, seember (lebih tepatnya sekeranjang, karena ayah menggunakan keranjang sampah ijo untuk wadah baju kotor dan hasil cucian ayah) cucian telah berubah menjadi serenteng jemuran di lantai 1 asrama ayah. Sengaja ayah taruh di lantai 1, agar ndak terlindungi dari hujan, ndak masalah harus kering agak lama, asalkan tetep 'adem ati" saat hujan turun sewaktu ayah asik menengguk ilmu di jam-jam kuliah dan praktikum. Setiap ujungnya bagian atas ayah jepit dengan penjepit plastik yang mengerat kainnya dengan bilah-bilah jemuran yang funky. Ujungnya meneteskan air harum Rinso warna Pink.
Mencuci seperti pompa bagi ayah, pompa yang mengembangkempis-kan semangat. Ujung fluktuasi itu adalah titik puncak, ya nak, mencuci seperti mengembalikan semangat ke puncak ubun. Tinggi semangatnya mencapai 176 meter lebih tinggi 9 meter dari tinggi Menara Eiffel. Ah tidak nak, ini naik lagi ternyata, sepertinya lebih tinggi lagi, lagi dan lagi hingga jaraj gelombang cahaya selama 1 jam pun tak dapan menjangkau ujungnya.
Ujungnya bercabang nak,
Bercabang pada dirimu, bercabang pada rangkaian organisasi yang semrawut dan saling mengait namun menyemburatkan senyum, berujung pada slide-slide kuliah yang belum terjamah (bukan pada buku nak, karena terlalu rumit jika mengacu pada buku-buku pegangan yang sangat subjektif) padahal mau ayah UAS nak *bangga :D
Lanjut, ada cabang lain yang tampak lebih kokoh dan berurat, keluarga demikian ujung cabang itu tertanda, lewat sms-sms teror yang hampir membuat ayah jenuh. Hampir saja cabang ini patah, menyisakan keputusasaan, namun, cabang lain ternyata membantu menopangnya agar asa ayah tak pernah berhenti membentang. Mengiring asa-asa menuju keranjang yang tak bertepi, keranjang kesabaran.
Ada cabang yang terlihat malu-malu nak, bahkan terkesan hanya timbul pada saat malam sunyi, cabang yang mengaitkan ayah dan bayangan ibumu. Allah telah mempersiapkan yang terbaik untuk ayah :D
Cabang-cabang yang membuat masalah!, tapi masalah bukannya mendewasakan ya nak? eh, tak tepat rasanya menggunakan kata 'masalah', 'urusan' mungkin kata yang lebih tepat. Yak, cabang-cabang yang membuat banyak urusan!.
Karena, masalah kita adalah nanti, di hari akhir-Nya.
2 responses to Mencuci
jieee...nak nak nak
septian bahasanya berat ya, sampe gak ngerti :P
tp bagus :)
lanjutkan sep :)
Posting Komentar