Diantara gemerlapnya dunia bulu tangkis Indonesia, setelah All England, Swiss Open, walau hanya Tontowi dan Liliyana, ditambah keperkasaan Rio Haryanto di ajang GP2.
Diantara merebaknya aroma sibuk tugas, ASPK (ini apah?), kepentingan yang berdesak-desak dan menyeruak (terkadang) membakar perasaan diri, ditambah dengan leptop yang terdeteksi bahwa OS nya ndak original.
Diantara kerak-kerak PilGub Jakarta yang mulai saling-serang, mulai menggeliat dan menimbulkan banyak tanda tanya dan pertanyaan, sepragmatis ini kah (kehidupan) politik ini. Aih.
Diantara pak Menteri BUMN yang 'marah'-banyak media yang ndak memberikan tanda kutip di kata ini, aku pake ah, marah-marah karena gerbang tol Semanggi yang petugasnya ndak ada. Telat. Paling juga bentar lagi keluar dan muncul foto+nama petugas yang dateng telat di homepage Yahoo!.
Diantara panasnya ruang kelas si SIL waktu kuliah siang hari dan bersihnya ruang kelas IKK sepanjang hari.
Diantara harga minyak yang mulai di atas 100 dolar perbarel, membuat pemerintah mengurangi subsidi BBM, menyebabkan harga BBM naik.
Dalam sebuah sistem berdua lebih baik. *melantun lagu Acha, Berdua Lebih Baik. Aih.
Hanya ada aku dan kalian. Yah, bukan kamu tetapi kalian. Karena kamu ataupun dia ndak dapat mewakili kalian. Karena ndak ada mereka diantara kita. Kita yang tahu diri kita. Kita yang tahu berapa derajat keikhlasan di hati kita.
Yah, berdua lebih baik. Berdua, aku dan kalian, tanpa mereka.
2 responses to Berdua
ihiiy, siapa iniii? adik iparnya alumni ya? :D
He? maksute opo mbak?
Posting Komentar