Kesing HP

Semuanya bergerak elektrik, sama seperti pencitraan pejabat. Semua pejabat, pejabat negara, pejabat kampus, pejabat desa *eh, emang di desa ada pejabat yak? | butuh pencitraan, bukan maksudku untuk turut pragmatis sih, tapi pencitraan itu emang perlu, perlu banget buat jaman sekararng. 

Konsepsi awal tertang pencitraan adalah buruk, seburuk melempar kulit manggis yang kata Sonia punya Antioksidan (temenku di GM 46) bukan pada keranjang sampah. Hanya melempar saja, menuju kerangjang sampah namun tidak sampai ke keranjang, hanya mengenai dinding nya doang, melesat sampai keluar dalam batas wajar. Eh kok melesatnya ke pinto tol. 

Tapi ndak bisa dipungkiri, pencitraan akan membawa seseorang ke dalam kursi absolusitas, kursi yang memiliki kewenangan tinggi untuk memerintah dan mengkomando. Sama halnya dalam sebuah kepemimpinan yang mewarnai dunia, hanya akan ada satu warna di dunia itu. Kepemimpinan klorofil, maka klorofil lah warna dunia itu. Hijau, kayak warna identik PPP, PKB dan PBR. Kalo PKS itu kuning-item-putih, masalah warna PKS aku juga ndak tau mana yang dominan, apakah kuning? hitam atau putih?. Yang jelas, banyak kader PKS (*eh emang beda yah orang tarbiyah sama kader PKS? mungkin cuma beda intonasi) yang suka sama Badminton. Pembina organisasiku juga suka Badminton. 

Semuanya ngacak. Termasuk juga mungkin motivasi orang-orang yang berkumpul di LSI. Lingkaran Soleh-Solehwati.

--- life is never flat :) ---

Selasa, 08 Mei 2012

Posting Komentar

Arsip Blog