Molekul isomaltulosa di seberang lautan nampak, Bumble Bee di pelupuk mata
ndak nampak.
*BTW, semoga koherensi peribahasanya
ndak beda terlalu jauh :p
Ini tentang negeri kita Nak,
negeri yang (sangat) suka sama sepak bola, namun (sangat) berprestasi di Bulu
Tangkis.
Pekan ini, pekan dimana
bener-bener hectic. Macem-macem ada
dah, pindahan asrama, UAS, sarapan rajin, cari jodoh #eh, badminton-an,
presentasi, nanem cabe, mulai nge-lab, DIO dan EURO!. Dua agenda yang terakhir
bener-bener punya daya magis Nak bagi Ayah. Daya magisnya ternyata bisa
ngalahin semangat ujian! *hadooh jangan tiru ayah mu ini nak T.T
Bangsa kita bangsa besar Nak. Bahkan
negera Turki pun taka akan mampu menampung penduduk kita. Bahkan belanda pun
tenggelam jika bangsa kita meludah serempak. Bahkan RCTI, Nas*dem, MNC, Djar*um,
Bung To*wel meraih untung besar nak. Hanya karena apa? Yak! EURO Nak.
Ayah suka EURO melebihi kesukaan
terhadap serabi Nak. Bagi Ayah, EURO itu lebih keren dari IPL #Indomaret Premier
League :D, EURO itu lebih keren dibanding dari Piala Dunia. Entah kenapa, ayah punya
stigma negatif sama pemain bola di luar Eropa, Jepang, Korea, Tunisia dan
Indonesia.
EURO menyedot banyak kalangan,
pejabat, artis, satpam Indomaret semuanya bergemeretak menyambut EURO, banyak
mata diarahkan ke sana. Bahkan beberapa pihak politik mengambil kesempatan di tengahnya.
Kontrak siar EURO yang ayah baca di Kontan *surat kabar favorit ayah begitu
besar!.
Sebanding dengan profit yang ditawarkan kepada pihak-pihak penyelenggara dan penyiar, besar juga.
Sebanding dengan profit yang ditawarkan kepada pihak-pihak penyelenggara dan penyiar, besar juga.
Intinya, bangsa kita larut di
EURO T.T
*loh kok ayah sedih? | iya Nak | Soalnya
banyak yang lupa dan melupakan srikanda dan srikandi bulutangkis Indonesia di DIO
T.T
D***** Indonesia Open Nak *ayah ndak
suka Nak nama depan acaranya. Nanti kalau ayah punya perusahaan mau ayah beli
LISENSINYA! Septian Indonesia Open (SIO) kan lebih keren.
Bener kata bang Opik *Taufik
Hidayat, kita lupa sama olahraga yang ngangkat nama Indonesia tinggi-tinggi.
Sekarang secara negara Indonesia
ada di peringkat 4 dunia di Bulutangkis, di Sepak boleh di peringkat 13X (baca:
seratus tigapuluh sekian). Setiap olimpiade bulutangkis merupakan harapan
realistis untuk dapet emas. Kang Rudy, Kang Liem, Mas Alan, Mas Hendra, Kang
Opic , Teh Susi, Mbak Mia, Neng Cici banyak lagilah adalah orang-orang yang
buat bendera kita lebih merah di bagian merah dan putih di bagian putih.
Kita punya lumbung emas dan platinum di Bulutangkis! Apa kita lupa? Atau perlu Bulutangkis kita sama dulu anjloknya kayak Sepak Bola baru masyarakat kita perhatian? Hah?
Pekan ini Nak DIO berlangsung,
ditengah hiruk pikuk semarak EURO. Ayah sayang kedua. Seperti ayah sayang
dirimu dan ibumu #eh.
Posting Komentar