Oleh:
Septian Suhandono*
Sebagai negara yang
terletak pada iklim tropis, Indonesia tentu memiliki kekayaan sumber daya alam
khususnya dalam hal biodiversitas flora dan fauna. Salah satu kekayaan
biodiversitas yang seharusnya menjadi andalan Indonesia untuk mendongkrak
kesejahteraan rakyatnya adalah buah-buahan tropika. Buah-buah tropika merupakan
buah endemik yang hanya dapat ditemui di daerah iklim tropika dengan sinar
matahari sepanjang tahun curah hujan yang tinggi seperti Indonesia.
Namun, potensi yang
demikian belum membuat bangsa ini sadar akan besarnya potensi buah-buahan
Indonesia. Konsumsi masyarakat Indonesia akan buah justru dikuasi oleh buah
impor. Padahal terdapat 4688 spesies jenis buah tropika endemik Indonesia. Hal
ini hanya yang sudah terdaftar dalam indeks botani, masih banyak ratusan
spesies lain yang belum diketahui spesiesnya. Produksi buah nasional mencapai
860 juta ton atau hampir separuh dari seluruh jumlah buah-buahan yang
dihasilkan oleh daerah tropis di dunia. Ragam ketinggian tanah dan curah hujan
yang terdapat di Indonesia membuat Indonesia merupakan
Indonesia memiliki
buah-buah unggulan endemik yang menjadi komoditas ekspor utama yakni nanas, mangga,
pisang ambon, salak dan sawo. Namun, belum banyak dilakukan intensifikasi penanaman
buah sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi. Hal ini dapat dilihat dari
luas lahan yang dikhususkan untuk penanaman buah-buahan yang hanya mencapai
145,6 juta hektar. Hal ini hanya mencapai 3,4% dari seluruh lahan pertanian
yang ada di Indonesia. Jelas bahwa produksi buah belum menjadi primadona
pertanian di Indonesia.
Hal lain yang menopang
idealnya usaha buah-buahan endemik Indonesia adalah pasar buah-buahan Indonesia
sangat terbuka lebar di dunia internasional. Buah-buhah tropis Indonesia yang
tidak bisa diproduksi di daerah iklim non-tropis merupakan sebuah peluang besar
bagi buah tropika Indonesia. Sampai saat ini kebutuhan buah tropika seperti
pisang dan mangga di negara timur tengah dan asia timur belum dapat dipenuhi
oleh Indonesia. Padahal dengan semakin tingginya penganut gaya hidup sehat bisa
dipastikan bahwa kebutuhan akan buah-buahan tropis akan semakin banyak.
Selain itu kandungan
kajian riset terbaru tentang buah tropika memunculkan senjata baru dalam
pemasaran buah tropika Indonesia. Senjata itu adalah kandungan senyawa kimia
yang memiliki fungsi kesehatan untuk tubuh atau disebut dengan istilah nutraceutical. Nutraceutical ditemui dalam
buah tropika Indonesia seperti antosianin pada kulit manggis delima serta karotenoid
pada pepaya dan mangga. Nutraceutical memiliki
sifat antioksidan kuat, yakni kelompok senyawa yang mencegah terjadinya reaksi
dengan radikal bebas dan mencegah penuaan dini.
Sejalan dengan semakin
banyaknya radikal bebas yang diproduksi kendaraan bermotor, kebutuhan manusia
saat ini akan antioksidan. Otomatis dengan sendirinya nutraceutical yang terdapat dalam buah tropika akan sangat diburu
oleh tidak hanya masyarakat domestik namun juga masyarakat internasional.
Sudah tidak dapat
ditunggu lagi, bahwa intensifikasi produksi buah-buah tropika sebagai usaha
akselerasi produksi buah-buahan harus
dilakukan. Agar potensi buah-buahan yang sedemikian besarnya dapat
termanfaatkan sehingga peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia bukan hanya
mimpi. Jaya buah tropika!.
*Tulisan (ke 14) dimuat dalam Harian Seputar Indonesia 8 Agustus 2012 _kayaknya harus sering-sering posting begini deh_ :p
Posting Komentar