Awalnya apa coba? pengen nulis sesuatu yang serius. Tentang apa kek gitu yang ada hubungannya sama Gizi, Epidemiologi atau Kebijakan Pangan. Biar blog ini lebih akademis, bukan melankolis haha. Tapi jatohnya jauh banget baru dapet 2 paragraf tentang pendidikan gizi, langsung buat postingan baru.
Aku kan nulis di blog tulisan yang pengen ditulis, bukan yang seharusnya ditulis :)
Tadi makan sama anak-anak FORCES, di warungnya kak Erik Presma. Ada sekitar 7 atau 8 orang gitu yang ikut. Awalnya aku punya niatan nraktir, tapi anak-anak kayaknya malu kalau suruh bayar pake uang recehan. Jadi banyak yang bayar sendiri. Haha. Yak, aku teraktir mereka, syaratnya mbayarnya pake uang yang emang aku cuma punya, uang recehan.
Iya, aku punya recehan yang aku kumpulin semenjak sekitar 6 bulan lalu. Aku juga ndak tau berapa banyak tuh recehan, tapi banyak kok, kalau niat ngitung mah pasti kebayar tuh makanan anak-anak. Ada kepingan 1000an, gopekan (yang paling banyak), 200an dan 100an.
Direktur kalian ini sekarang cuma punya uang recehan. Maaf yak. Kalau misalnya temenmu ada yang nanya "Boy, direktur FORCES punya uang kertas ndak?" kalian jawab aja "Ndak punya. Haha" Sambil ketawa keras-keras. Essi juga bilang tadi "Ndak percaya ah Kak Septian cuma punya uang recehan", tapi sebenarnya emang aku sekarang cuma megang tuh uang receh. Tapi rekeningku banyak loh. ~Rekeningnya doang yang banyak. Haha :D
Sebagai seorang direktur ~ceileh emang seharusnya aku punya banyak lembaran uang, bukan banyak kepingan uang.
Aku kadang (masih) bingung bersikap, mencoba sekali dua kali tiga kali, mendekati dengan metode yang juga (masih) coba-coba. Karena ku juga kurang ekselen di bidang organisasi. Karena juga kalian begitu beragam, begitu berbeda.
Sori ya guys! Yuk produktif :)
Posting Komentar