Ahli Gizi Ber(multi)talenta ~Bagian 1


Cintai profesi, dengan hati, tanpa pamrih (Drajat Martianto)

Menjadi ahli gizi berarti menasbihkan diri menjadi bagian dari pemecahan solusi bangsa. Berada dalam lingkungan pangan dan gizi otomatis dituntut untut dapat melakukan perubahan menuju perbaikan. Individu yang terlibat diajak untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, namun juga perut orang lain yang sangat mungkin berbada ras, suku, golongan keyakinan bahkan agama.

Melalui analisis sederhana aku coba menjabarkan berbagai macam ladang beramal ahli gizi. Tentunya ini dibatasi dengan kerangka lajur profesi yakni urusan pangan dan gizi. Bolehlahya saya berbangga sedikit bahwa cakupan keilmuan luas dibawah ini hanya didapat oleh mahasiswa gizi di IPB.

1. Bidang Industri Pangan

Pengetahuan seluk beluk Industri Pangan diberikan dalam mata ajaran Ilmu Gizi Dasar, Ilmu Bahan Makanan, Manajemen Jasa Makanan dan Gizi, Biokimia Pangan dan Gizi, Metabolisme Pangan dan Gizi, Analisis Zat Gizi Makro dan Mikro, dan Pengantar Manajemen. Peran ahli gizi dalam industri pangan sangat sentral dalam sebuah alur produksi yakni menentukan klaim gizi dan klaim kesehatan dalam sebuah produk. Sebenarnya tidak terbatas pada hal itu, seorang ahli gizi dengan kemampuannya dapat memberikan saran mengenai mutu leptik produk, higiene produk, bahkan aspek hedonis produk.

Secara struktural seorang ahli gizi biasnya ‘bergumul’ di divisi research and development (termasuk quality control di dalamnya) sebuah produsen makanan. Sudah populis jika alumni Gizi IPB merupakan raja di bagian ilmu ini dibanding alumni Gizi dari universitas-universitas lain. Hal ini bisa dilihat dari ramainya alumni Gizi IPB yang menyokong hampir semua perusahaan pangan kelas wahid di Indonesia bahkan global.

2) Bidang Gizi Klinis:

Aku mau buat pengakuan dulu, bahwa aku ndak terlalu ahli di bidang ini. Tapi jangan anggap ini konklusi dari semua kemampuan mahasiswa Gizi IPB. Aku cuma oknum, hanya pencilan dari banyaknya mahasiswa yang expert di bidang gizi yang satu ini. Soalnya Pernah mendengar bahwa ada alumni Gizi IPB yang menduduki kepala instalasi Gizi di sebuah rumah sakit bertaraf internasional di Singapura. Hampir sama dengan kedokteran kita diberikan asupan mata kuliah Anatomi, Fisiologi, Patofisiologi Gizi, Metabolisme Zat Gizi. 

Satu yang ditekankan pada bidang ilmu gizi ini adalah presisi. Ekses beberapa miligram Natrium pada penderita hipertensi dapat menyebabkan meninggal. Hampir sama seperti ahli gizi dari D3 Politeknik Kesehatan ahli gizi di bidang ini menduduki instalasi gizi dalam sebuah pelayanan rumah sakit. Hampir semua pendidikan gizi memberikan pengetahuan mengenai gizi klinis, sehingga hampir bisa dibilang bahwa semua perguruan tinggi gizi (termasuk D3 Politeknik Kesehatan) memiliki kompetensi dalam bidang ini. 

Jumat, 05 Oktober 2012

Posting Komentar

Arsip Blog