Randezvous


Hidup emang ndak kayak udara sentul malem hari, ndak dingin banget, tapi juga ndak panas. Idup itu dipenuhi sama ekstremitas, yang buat idup sendiri ndak nyaman. Jangankan idup seorang Septian, idup seorang Kimi Raikkonen aja pasti pernah ngerasain yang namanya ndak nyaman. Saat selang minumnya lepas dari mulut misalnya?. Atau saat disenggol sama Hamilton, Alonso atau Vettel berturut-turut misalnya.  

Berkali-kali ngerasain ndak nyaman. Tapi ya Cuma berhenti di ndak nyaman. Kadang ngeliat, ngerasa dan bahkan melakukan hal yang salah. Tapi kayaknya, semacem ada permen karet yang nelungkupin dada, muka, ngiket tangan dan kaki, yang buat kita jadi 

Jadi ceritanya, kembali diingatkan tentang ‘merasa lebih’. Namun kali ini bukan sama pembiacara di seminar, bukan sama trainer, bahkan bukan dari orang. Diingetin untuk ndak merasa lebih saat ngeliat mangga. Iya mangga. Mangga yang jatoh di deket mushola depan hotel. 

Mangga itu besar, semakin besar, semakin berat massanya *beginikan prinsip hukum gravitasi diinterpretasikan? Ya ndak sih?.

Mangga itu, pasti sadar bahwa semakin besar, maka semakin berpotensi ia untuk rontok dan jatuh. Mangga itu pasti udah nyiapin dirinya saat mau jatuh, mengharumkan aromanya sehingga lebih mengundang air liut, menguningkan kulitnya supaya lebih enak dipandang mata, meningkatkan derajat brix-nya sehingga leptik manisnya meningkat dan hal lain. Sebelum dahan buahnya terlepas dari dahan pohon. Sebelum untuk pertama kalinya kulitnya mengenal lunaknya permukaan bumi.

Apa iya dalam posisi begitu, dalam posisi akan mati, gugur dan melayu, apa ia mangga sempat untuk merasa lebih? 

Oh iya, aku dapet kuncinya, sedikit kuncinya sih, ndak banyak-banyak. 

Biar ndak (terlalu banyak) merasa lebih, ingat aja, bahwa akan ada titik akhir kehidupan yaitu kematian. Titik awal bertemu dengan-Nya. Titik dimana semua yang berlebih ndak akan dipandang sebagai kelebihan. Titik dimana seharusnya udah banyak bekal, udah manis, udah ranum, udah wangi agar Allah memilih kita menempatkan di tempat terbaik-Nya. 

Kamis, 08 November 2012

Posting Komentar

Arsip Blog