Ratapan Anak Tiri


Jadi ceritanya, udah mau masuk Desember, udah di akhir kepengurusan FORCES nih. Ndak pengen bilang apa-apa, takut kalian sedih, ndak mau makan, ndak mau bales sms orang tau, sampe (mungkin) ndak mau nikah, padahal kan nikah itu menggenapkan separuh agama #halahabaikan

Cuma mau bilang maaf.

Sebagai seorang yang kebetulan jadi direktur, yang sebenarnya pemilihannya ndak sah karena yang dateng cuma dikit (kuantitas kak!!? Kuantitas!!? Maaf aku lupa berapa yang dateng waktu itu, pokonya yang dateng dikit :p), walau aku ganteng, tapi tetep aja aku juga manusia, manusia yang sangat biasa. Aku ndak mungkin bisa nyelesein semua masalah kalian. Aku ndak mungkin jadi sponsor utama hidup kalian. Aku ndak mungkin bisa menyenangkan kalian. Tapi percaya deh, ndak ada dari kalian yang ndak menyenangkan :D.

Dari awal aku udah perkenalkan 3 prinsip FORCES

Ndak ngeluh, ndak kecewa, ndak naro alas kaki kecuali pada tempatnya

Walau aku yang bilang buat kalian, tapi bukan berarti aku udah paripurna di ketiganya.

Nah mungkin kalian pernah liat aku mukanya jelek (eh ini mah selalu yak? :p), bukan, bukan jelek, mukanya kusut. Pastilah kalian bisa nerka bahwa di hati ku banyak keluhan, yang tercipta pada muka yang kusut :D. Pernah liat juga kalau aku sering melontarkan kata-kata yang bernada menyakitkan. Sama sekali ndak menerapkan prinsip 3 yakni saling menghormati dan menghargai. Atau malah aku selalu melakukan itu?. Ah kalian pasti bisa menilai aku dari segi ini. Aku pastikan bahwa nilai ku kurang dari 6 :D.

Mulai dari pekan ke 2 bulan Desember
aku akan jarang ke sekret, karena sekret milik kalian, terserah mau kalian apakan juga.

Tetap jadi seperti yang ibu mu mau ya Nak!.

Sampai bertemu di suatu hari, dimana kita akan tersenyum malu, lalu disusul pada tawa menggelegak, hanya dalam hitungan detik kita bertatap, tanpa ada kata terucap, bersumber pada slide show di pikiran kita masing-masing, tentang sesuatu yang sama, sesuatu yang ndak indah-indah semua kayak KCB, juga ndak sedih-sedih terus kayak Ratapan Anak Tiri.

Rabu, 21 November 2012

Posting Komentar

Arsip Blog