Malam ini,
Barusan aja nonton review El
Classico, tapi bukan yang tadi malem, yang Oktober taun kemaren. Yang Messi dan
CR 7 (btw kenapa Messi ndak disebut LM10? Kayak CR 7 buat Cristiano Ronaldo)
sama-sama buat 2 gol, yang hasilnya 2-2, yang di Camp Nou.
Bapak kosan sempet kecewa, pas
aku bilang dengan persuasif dan meyakinkan, pake teknik pemasarannya Apple
(dari mulai sifat mata, liuk tubuh sampe detak jantung) bahwa ini bukan El
Classico yang tadi malem tapi yang Oktober tahun kemaren, bukan yang Copa Del
Rey, tapi yang La Liga.
Malam ini,
Selepas dari Slipi. Dari gedung
menjulang bercat biru itu lagi. Yang toiletnya kering juga sempit. Yang jendelanya
banyak.
Malam ini,
Setelah diri menerima apa-apa lajur-
Nya untuk hari ini.
Sampai bersandar di kursi Chitose
abu-abu berbahu patah. Belum mandi. Sudah cuci muka pake Biore. Sementara dari
mulut masih berseling keluar suara yang biasa orang sebut batuk.
Sementara diluar asap kendaraan sudah
mulai ndak bergerak, sudah mulai menempel pada dinding gedung di kiri-kanan
jalan. Sudah mulai mengendap diatas permukaan aspal hitam, beberapa beton yang
coklat keabu-abuan. Beberapa juga tertahan diatas benda hijau tipis berbentuk
seperti daun, daun.
Malam ini,
Aku makan ketoprak. Dengan lontong
Anyep. Mungkin sudah agak basi. Padahal aku tadi bergirang setelah tau bahwa uang
merah yang aku berikan masih dikembalikan beberapa baris Kapitan Pattimura.
Murah. Termurah mengingat sudah pukul ini.
Untung ada air dingin yang
menjadi penetral rasa. Dingin, sedingin Wonosobo saat kemarau.
Keduanya berkolaborasi menjadi penolong saat perut bekerucuk butuh bahan cerna. Ndak jauh beda kayak kolaborasi Evra-Carrick di defense-nya MU.
Aku juga manusia, aku juga bisa
mencela makanan. Aku pasti pernah salah. Salah macam-macam. Salah menilai diri
sendiri juga. Pasti pernah nylonong
lampu merah juga, 2 atau 4 kali, atau malah lebih, ah tuh kan aku juga lupa.
Termasuk merasa jenuh.
Apakah dulu dirimu juga jenuh
merawatku? Menungguku saat aku masih di inkubator dengan bobot dibawah ekspektasi?
Apa dirimu meletakkan inhealer dengan
menjejal kehidungku, saat aku ashma kecil dulu? Apa dirimu sempat lupa
menyanyikan tak lelo lelo ledhung
saat ashma ku sudah mereda?
Allah. Jaga dia. Jaga juga hamba
tetap disisinya. Tanpa (banyak) jenuh. Tanpa (banyak) bosan.
Posting Komentar