Folat


Kelak aku akan sangat bahagia, bertutur pada putraku (kok putra kalo anaknya perempuan gimana? Lah kan emang di Jawa walaupun perempuan disebutnya putra (?)). Bahwa ayahnya termasuk jago bersikap dalam kondisi tertekan, eh ndak ding, jago bersikap menurut anggapan diri sendiri, dalam kondisi yang menurut ayahnya (sudah termasuk dalam kondisi) tertekan.

Tentu dong apa yang disebut tertekan menurut ayah berbeda seperti tertekannya Owi/Butet menjelang OG London 2012.

Bukankah kondisi tertekan atau ndak tercipta karena musik apa yang kita dengar? Jika terbiasa mendengarkan musik pesimis, keluh, kecewa, cemburu, iri, kesah dan negativisme lain. Jangankan untuk riang gembira, untuk sekedar mengetukkan kaki saja sudah sangat sulit. Sulit banget.

Tapi ada orang-orang yang sudah bermetamorf menjadi terbiasa, terbiasa berada dalam sebuah ladang yang sebenarnya melunakkan sistem syaraf. Laiknya sifat folatil pada folat yang membesar karena adanya tekanan dan panas. Tekanan dan panas sudah diregresi sedemikian lupa hingga ndak mengaktifkan sifat folatil pada folat. Orang seperti ini ndak akan lagi kisruh dengan bagaimana simplifikasi memulai menyelesaikan masalah, hanya memulai sebenarnya. Tapi bukankah mulai adalah awal dari selesai?.

Yang ndak perlu ditanya apakah selesai dengan hepi ending atau sat ending.

Jika terus menerus senang, terus menerus menang, terus menerus tenang bukankah air mata juga perlu keluar? agar kornea ndak kering? Karena kadang saat senang, saat menang, saat tenang kita lupa miliki air mata.

Akan berjejer angka 2 bulan ini. Mana speed lo boy?

Senin, 06 Mei 2013

Posting Komentar

Arsip Blog