Hai kamu, iya kamu.
Kamu yang entah sekarang pakai
laptop merk apa, samakah seperti laptopku SAMSUNG. Oh iya aku punya buku WHY SAMSUNG,
warnanya biru beludru, ndak kaya birunya Demokrat. Atau kamu mau kubacakan
beberapa bab-nya? Pelan saja, tidak terlalu keras. Aku tahu sebagian besar orang
bosan mendengarnya mau kubacakan pelan atau keras.
Kamu yang jelas ndak mengutuk
ketika kecepatan modem mu melambat kan?. Apakah kamu lupa update OS laptop mu?
Biar aku yang update-in OS-nya. Oh iya atau kamu lebih suka aku pakai bahasa
Indonesia tanpa campur-campur?, biar aku yang memperharui sistem operasi laptop
mu. Biar aku juga yang memilihkan piranti lunak yang tepat untuk perangkat
elektronik mu.
Oh iya, aku ndak apal lagu
Indonesia Memanggil, aku sering denger sih dulu waktu TPB, dari temen
sekamarku, jadi mungkin hanya beberapa bait lirik aku inget. Aku malah lebih
hafal lagu Vieira, ndak papa kan? Ndak papa kan kalau aku ditolak masuk partai
politik? Emm, hanya karena aku kalau main bulutangkis pake celana pendek, tapi
dengkulnya tetep aku tutup kok, pake celana renang sama pelindung dengkul sampe
betis.
Kamu rela satu-satunya AC dan
toilet kering rumah kita bukan dikamar mu? Tapi di kamar depan, di kamar yang
lebih lebar dengan pegangan di sisi-sisi dindingnya. Pegangan itu men-cincin mengikuti
lekukan kamar. Di ujung pegangan stainless bertulis OMRON. Mungkin itu bukan satu-satunya
benda di rumah ini yang bertulis OMRON, tapi satu saja sudah cukup untuk
membuat wajah mu cemberut.
Tapi aku mohon, jangan tampakkan
cemberutmu di depan penghuni kamar itu juga saat kita pulang mudik lebaran,
tampakkan hanya padaku, pada malam larut, pada wajah ngemprah yang baru dicuci
pake sabun muka ini, saat abang-abang yang jualan pecel lele udah tutup. Walau
saat ingin kau tampakkan cemberut mu di depanku aku malah membuatmu cemberut dengan
ceritaku. Bukan cerita, kesah tepatnya. Tapi kita bisa kan membeli es krim
kacang hijau di Indomaret kan? sudah cukupkan untuk tumbuhkan senyummu kembali?.
He.
Sebentar saja senyum itu muncul,
lalu cemberut lagi karena tau bahwa aku tidak makan siang tadi. Esok bawakan
aku bekal terbaikmu yah, yang gizi seimbang. He.
Kamu yang selalu punya stok
celana panjang, biar gampang waktu dibonceng pas pake rok katamu. Padahal di
timeline awal kita tertera potongan gambar Livina merah dari Kompas Pagi hanya
beberapa tahun setelah timeline itu dibuat. Aku ingat dulu malah aku berkeras
untuk naruh gambar Outlander Sport, namu kamu berkeras untuk Livina saja,
terlalu mahal dan bangku tengahnya ndak ramah untuk orang tua, katamu.
Kamu yang selalu mengangkat
kepalaku, menutup laptopku, saat aku ngetik menggunakan muka dengan mata
tertutup, sementara semua huruf di layar laptopku a semua, atau s semua, atau
campuran a, s, d dengan kombinasi besar dan kecil. Akun akan membiarkan mu
terlelap beberapa saat setelah sepertiga malam kita lewati dengan mata basah, walau
nyatanya keadaan berbalik, kau yang merapatkan selimutku saat aku tertidur lagi,
tapi aku janji deh, kapan-kapan aku harus berkesempatan membetulkan selimut
tidurmu dan memercikkan air saat matamu tertutup selepas subuh.
Ndak apakah kamu hanya menerima
rasa sisa, setelah sebagian besar rasa itu aku berikan padanya? Yang akupun
saat ini belum bisa menjanjikan berapa banyak rasa sisa itu.
Tapi rasanya sulit mencari apalagi
menunggu yang seperti mu.
Posting Komentar