Sampdoria

Ini bukan pertama kalinya aku ngupas mangga. Dulu kecil aku sering. Sebulan terakhir aku lebih sering deh. Tapi, pas inget, kalo aku pernah liat video Indonesia Satu-nya Net TV yang edisi Ridwan Kamil (RK), istrinya RK yang ngupasin mangga yang mau dimakan sama RK. Aku jadi gimana gitu, secara kan aku lagi ngupas mangga. Aku juga jago menakar timbangan tanpa timbangan. Aku bisa nunjuk mana Sarden yang 155g mana yang 160g mana yang 220g. Aku emang jago.

Tapi aku ndak jago kalau dimintai pendapat sesuatu yang bijak. Ah, itu temen dari Trainer ABCO kayaknya salah deh kalo bilang aku cocok jadi trainer motivasi. Gilirian mereka nulis idola idup orang-orang keren macem Sergio Kun Aguero, Sandiaga S.Uno, Ridho Sihaloho aku masih nulis Maudy Ayundya atau Melody JKT48. Tagline hidup ku ndak kayak mereka juga, ndak epik kayak ‘sang pembuat jejak’, ‘sang penakluk’, ‘sang penebar benih’ dan tagline epik2 laen. Aku lebih milih; ganteng bergelombang, berapi-api. Bahkan aku baru memikirkan apa arti tagline tersebut setelah 5-6 bulan tagline itu kupake di blog ini.

Dulu mamah sering masakin aku sarden. Kata mamah biar aku pinter. Sayangnya aku ndak pinter, aku malah jadi ganteng. Mamah juga bilang kalo minyak ikan bagus buat jantung ku. Ini bener loh, entah mamah baca dimana, di Scorpus atau Lancet. Yang jelas mamah dari pertama kali pergi dari jurusannya udah ndak pernah ketemu dan berhubungan lagi sama almamaternya. Kalau ada reuni-reuni di angkatan jurusannya gitu mamah ndak ikut. Mamah Cuma rajin ikut pengajian Aisyiah. Kadang sambil bawa doa dari anak-anaknya. Mamah juga rajin nraktir aku bakso 6 bulan sekali, setiap aku abis bagi raport. Setelah mamah dipanggil kedepan untuk nerima penghargaan orang tua murid ganteng & berprestasi. Aku. Tapi, dibanding kalian mah, apalah aku ini, cuma warung kelontong kecil di tengan Hipermart Botani Square.
 
Buktinya, kemaren malem sampe dini aku deg-degan sampe keringetan, paginya jantungku sehat-sehat aja. Siangnya tetep pulang untuk tidur 1 jam dari abis sholat dzuhur sampe jam 1. Siangnya juga aku tetep ngetik dengan banyak typo. Tetep dengerin Gubrak-Intan Nuraini. Tidur siang adalah obat mujarab bagi cowok yang punya banyak fans. Eh bukan, rasanya kalau udah bangun dari tidur siang jadi seger lagi. Kayak mandi di Kali Serayu.
 
Masa kali serayu adalah masa SMP. Masa dari pelarian kandang bebek. Berenang adalah pilihan terbaik, walau sendiri, walau mendung diatas sana. Kedung ombo, sampe sekarang belum berhasil menyentuh dasarnya. Ah iya, baru diawal kalimat ini aku sadar, mungkin berenang di kali serayu ini yang buat aku ndak pernah kena asma waktu SMP. Sekarang, punya utang sedikit aja udah Asma. Hu.
 
Tentang menjatuhkan pilihan, kita bukan tidak bisa berbalik, namun berbalik hanya akan membuat bumi makin panas. Berbalik, lalu stress, lalu makan banyak sambil liat tanding klub bola yang biasanya ndak pernah dilihat macam Sampdoria atau Levante, lalu produksi pangan harus banyak, lalu pestisida yang digunakan makin banyak, lalu defek lingkungan akibat pestisida makin banyak, lalu global warming, lalu bumi makin panas. Tuh kan berbalik, menilik lama-lama keputusan yang dibuat sambil menulis-nulis di atas pasir pantai Anyer, hanya akan membuat langit makin panas.

Menjalani adalah satu-satunya jalan yang harus ditempuh. Masih terlalu dini kalau kudu menyebutkan pohon apa saja yang akan ditanam di halaman rumah beserta pupuk yang harus dibeli bukan?. Lihat saja Rekso Grup yang sekarang sudah punya Mc Donald’s setelah sebelumnya hanya konsen di produk minuman; teh dan air mineral. Bukankah awalnya mereka hanya melangkah?. Kita sama saja kan?, mungkin dengan menambah; melangkah dengan kaki kanan, dengan bismillah, setelah sebelumnya sudah lari 2,2 km dan shalat dhuha. 

Kamis, 05 Desember 2013

Posting Komentar

Arsip Blog