Oke guys, melanjutkan artikel tentang Ahli Gizi Ber(multi)talenta ~Bagian 1
3) Gizi Kebijakan
Bisa dibilang, saat belajar mata kuliah yang terkait ini, disinilah aku nemu passion ku. Dengan indikator-indikator umum mata kuliah ini termasuk abstrak. Abstrak karena terkait dengan mata kuliah makro yang belum mampu digapai dengan lengan pendek kami. Materi yang diberikan terkait dengan populasi yang besar sehingga membutuhkan banyak pertimbangan dalam menarik kesimpulan. Materi yang diberikan antara lain Neraca Bahan Makanan (NBM), Pola Pangan Harapan (PPH), Standar Pelayanan Mutu (SPM), minimalisasi biaya pangan, analisis dan perancangan kebijakan pangan, UU yang terkait dengan pangan.
Secara umum ranah kebijakan pangan di Indonesia belum didapuk pada orang yang sesuai. Masih banyak sarjana ekonomi, hukum bahkan lingkungan yang duduk di kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) suatu teritori. Sebuah potensi besar tentunya bagi alumni Gizi IPB untuk mengisi slot-slot kosong ini. Kedigdayaan alumni IPB dalam bidang ini jangan ditanya lagi, sampai-sampai salah satu syarat dalam penerimaan tenaga kerja di Badan Ketahanan Pangan pusat memberikan sarat “Pendidikan S1 Gizi Masyarakat FEMA IPB”, ya tulisannya selengkap itu.
4) Gizi Jasa Boga
Keperluan akan adanya jasa boga yang lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat akan jasa makanan dalam jumlah masal yang presisi secara gizi, baik dari segi leptik dan memiliki standar sanitasi dan higiene yang baik. Jujur inilah mata kuliah yang sangat menginspirasi aku buat membangun bisnis bidang pangan dan gizi.
Dosen di bidang jasa boga mengajarkan kami untuk dapat memilih bahan mkanan yang baik, mengolah makanan dengan degradasi gizi yang minimal, memahami resep makanan dan cara pengolahan yang menghasilkan leptik sempurna. Itu semua dihimpun dari sebuah mata kuliah yang dinamakan manajemen jasa makanan dan gizi. Di mata kuliah ini juga diajarkan mengenai rangkuman UU dan PP serta Permenkes tentang jasa boga, rumah makan, dll tentang stanadardisasi pengolahan pangan.
5. Profesi Lain
Selain itu sebenarnya masih banyak sasaran profesi prestisius bagi seorang ahli gizi semisal pengajar di politeknik maupun perguruan tinggi bidang pangan dan gizi. Selain itu banyak juga ahli gizi yang berprofesi menjadi ahli ekonomi khususnya ekonomi pangan dan gizi,. Ranah yang disasar adalah penentuan garis kemiskinan dari aspek konsumsi, penentuan ekspor-impor-ketersediaan-cadangan komoditas pangan dan hal-hal yang terkait.
Mahasiswi jurusan gizi juga menempati rating tinggi dalam perburuan pasangan. Selama ini yang terkesan di benak mahasiswa IPB tentang mahasiswi Gizi adalah pintar masak, perawat yang baik dan pintar menata keluarga. Tidak bisa disangkal juga bahwa profesi prestisius lain bagi seorang mahasiswa gizi adalah menjadi ibu rumah tangga yang baik.
Posting Komentar