Lari


Ketahuilah Nak. Rasa takut adalah awal dari kebodohan. Dan kebodohan-jangan sekali-kali engkau memandangnya dengan sebelah mata-mampu membuat siapapun dilupakan kodratnya sebagai manusia (Tanah Tabu).

Nih buku kece banget. Kece sekece-kecenya pelindung kibor. Lebih kece karpet cokelat dari alas sekret DPM KM.

Jadi ngerti sekarang, kenapa pas jaman SMP, pas jaman tidur di kandang bebek bawah desa Pakuncen, pas jaman ngefans sama Arsenal dengan Trio Arsene-Henry-Vieira nya, pas jaman belum kebayang sama yang namanya naik pesawat itu kayak gimana, pas pengen banget punya hp yang ada browser-nya, pas masih kurus, pas masih pemalu dan sedikit pinter, belum punya pemikiran sebebas sekarang. Emang sekarang udah bebas? Ndak tau lah pokoknya udah lebih unlimited dibanding sama pemikiran dulu.

Pembatas itu namanya ketakutan, ketakutan akan sebuah ketidakpastian. Padahal kalau di runut, apa sih yang pasti. Tapi jodoh ndak akan kemana bukan? Walau anak IPB, walau anak UNJ atau anak manapun kalau jodoh ya jodoh. Dari partai apapun dia!. Dan biasanya kader PKS ketemu kader PKS juga. Eh, siapa kader PKS? Gua bukan? Tapi alumni IPB kan banyak yang jadi kader PKS. Alumni PPSDMS juga. 

Dulu SMP takut, takut banget untuk berpikir tinggi, menggantung (anggaplah sebuah) cita di Venus. Akibatnya hanya ada batas yang mengukung diri dari sebuah akselerasi (setidaknya) dalam bidang pikiran. Akibatnya hanya pasrah pada sebuah kenyataan bahwa akan sama juga seperti yang lain dan perlahan menuju kuburan pikiran, mati ndak berbekas, ndak berkelas juga. Ini sentinel.

Alhamdulillah, sebuah keputusan tepat untuk mendobrak ketakutan itu dan pergi, membebaskan mimpi. Sebebas bebek cina dari kandang semi intensif. Menjadi diri sendiri dengan berbagai pertimbangan diri. Awalnya jelas ndak mudar, unmainstrem seperti berbeda hari lebaran karena aku (juga sebagian besar keluargaku) Muhammadiyyah, di tengah lingkungan NU dan PKS!. Tapi banyak loh keluargaku yang ikut PKS juga.

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.

Alhamdulillah, Allah, kau beri aku trisula pendobrak ketakutan: sepatu lari, pelindung dengkul ketika jatuh, tangan  lain (jangan tanya gender pemilik tangannya yah) yang meraih tangan ini untuk bangkit!

Rabu, 02 Januari 2013

6 responses to Lari

  1. wah, ka, maen partai :P

  2. Eh, ente #eh salah, anti kader PKS juga kayak (beberapa) alumni PPSDMS?

  3. bukan, aaaaa jangaaaan. jangan do'ain :D

Posting Komentar

Arsip Blog